Apakah Anda pernah menonton film IRON MAN? Di mana seorang Tony Stark (Robert Downey Jr) memiliki asisten yang membantunya dalam berbagai hal tapi tidak tampak? Yap, sang asisten bernama Jarvis (Paul Bettany) itu bukanlah manusia, melainkan sosok program komputer luar biasa cerdas yang dalam teknologi digital kerap disebut sebagai Virtual Assistant alias VA.
Melihat bagaimana Jarvis bisa membantu Tony mulai memproduksi armor Iron Man, mengintegrasikan gawai di rumahnya hingga mengolah data skala global, apakah mungkin Jarvis itu benar-benar ada di dunia nyata? Jawabannya adalah ada. Mungkin tidak secerdas Jarvis yang sudah dibekali Artificial Intelligence (AI) super premium, tapi bentuk VA yang jauh lebih sederhana dan tetap sangat efektif.
Jika dalam contoh film IRON MAN, sosok VA sangatlah identik sebagai program komputer super cerdas yang bisa membantu manusia. Tidak salah karena pada dasarnya VA alias asisten virtual adalah program komputer independen yang memberikan layanan administrasi dari luar kantor, melalui perintah verbal, seperti dilansir Investopedia.
Lantas sejak kapan asisten virtual ini digunakan? Sejarah mencatat bahwa asal muasal asisten virtual sudah muncul pada Pameran Dunia Seattle di tahun 1962. Saat itu ada perangkat bernama IBM Shoebox milik IBM Personal Computer yang mampu mengenali 16 kata dari ucapan manusia. Teknologi yang makin canggih membuat kemampuan VA meningkat dan digunakan dalam sektor bisnis.
Tak bisa dipungkiri kalau Virtual Assistant memang dianggap jauh lebih efektif dan responsif saat bertugas. Hal ini pula yang akhirnya membuat VA sangat penting bagi kelangsungan bisnis dan digunakan berbagai perusahaan ini:
Amazon yang selama ini identik dengan e-commerce memiliki asisten virtual yang cukup hebat bernama Alexa. Dengan Alexa, pengguna bisa melakukan pencarian web hingga berintegrasi dengan perangkat pintar di dalam rumah. Sayangnya, Alexa sejauh ini hanya bisa digunakan di perangkat Amazon Fire dan Amazon Echo sehingga terkesan mahal dan eksklusif.
Raksasa teknologi asal Korea Selatan, Samsung, memilih Bixby sebagai nama Virtual Assistant kebanggaan mereka. Meskipun mendukung teknologi smart home, Bixby hanya tersedia di perangkat Samsung saja. Bixby bisa menjalankan perintah unduhan melalui suara penggunanya.
Inilah asisten virtual terbaik untuk perangkat Android. Dibesut langsung oleh Google, kemampuan Google Assistant beragam mulai pencarian web, memutar lagu, mencari kontak, informasi cuaca hingga terintegrasi dengan berbagai perangkat pintar selain Google. Asalkan perangkat itu berbasis Android, Google Assistant bisa mengatur smart home selayaknya Jarvis.
Siri tersedia di berbagai produk Apple seperti iOS, watchOS, tvOS dan macOS. Dengan suara alami serta UI cukup interaktif, Siri bisa menjawab pertanyaan, menyusuk rekomendasi hingga berbagai perintah yang berhubungan dengan internet. Tak heran kalau akhirnya Siri hingga saat ini menjadi asisten virtual tercerdas dan terbaik.
Dari sederet produk luar, ternyata teknologi asisten virtual juga telah dikembangkan di Indonesia. Yang terbaru adalah kehadiran Smart Speaker Widya Wicara. Speaker Pintar ini bisa menjawab kebutuhan dengan mengajaknya berinteraksi. Misalnya, kalian bisa menanyakan berbagai informasi yang dibutuhkan maka Smart Speaker akan menjawabnya dengan akurat. Kecanggihan produk ini karena dibekali teknologi kecerdasan buatan (AI) dan pemrosesan bahasa (NLP).
Dengan teknologi tersebut, Widya mampu merespon segala perintah pengguna dalam bahasa Indonesia, seperti memprediksi cuaca, mengatur waktu ibadah, berperan menjadi “dokter” virtual, dan lain sebagainya. Selain itu,Widya juga memiliki storage internal yang bisa memainkan aneka konten audio yang tersimpan di dalamnya.