Adaptasi kebiasaan baru memang diperlukan saat dan setelah masa pandemi. Adaptasi bukan hanya tentang kebiasaan hidup sehat manusia, tetapi juga penerapan sistem teknologi pada perusahaan. Salah satu teknologi di masa depan yang akan membantu perusahaan adalah robot. Robot merupakan seperangkat alat yang didasari pada kemampuan Computer Science dan berbagai ilmu lainnya.
Peran robot dalam khususnya dalam dunia industri semakin berkembang. Tanpa mengesampingkan peran manusia, robot dengan kemampuannya sangat membantu segala macam kegiatan industri yang ada.
“Inovasi oleh berbagai perusahaan sangat penting karena akan menentukan keberlangsungan bisnis perusahaan itu sendiri ke depan,” ujar CEO UMG Idealab Kiwi Aliwarga.
Sebagai inovator teknologi, Kiwi menuturkan dirinya dengan UMG Idealab selalu berinovasi membuat teknologi baru dengan berbagai platform sebagai harapan menuju kehidupan yang lebih modern.
Salah satu contoh ialah melalui Widya Robotics yang meluncurkan Widya Load Scanner sebagai teknologi pengukuran volume material muatan truk yang menggunakan laser scanner berbasis AI dan LIDAR (Light Detection and Ranging).
Inovasi ini selain memangkas waktu perhitungan yang tadinya berjam-jam menjadi kurang dari 5 menit, juga mampu meminimalisir human error dan kecurangan di lapangan. Widya Load Scanner ini diresmikan saat PP Awards online, event tahunan dari PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk, pada 1 September kemarin.
“Otomasi proses bisnis dapat juga menjadi cara untuk mengontrol dan mendorong orang agar tetap disiplin dalam mengikuti sistem, Dengan proses ini, faktor kesalahan manusia dan ketidakteraturan dapat dihindari dan inilah yang akan terjadi di masa depan,” papar Kiwi.
Robot dengan kemampuan komputerisasinya sangat membantu segala macam kegiatan industri. Hal ini menuntut berbagai perusahaan untuk berinovasi dengan teknologi tersebut jika tidak ingin tergerus oleh perkembangan zaman. Dalam hal ini penggambaran robot bukan saja perangkat berlapisi metal yang menyerupai manusia, akan tetapi juga sebuah sistem operasi kerja.
“Kondisi kompetitif seperti sekarang ini mendorong perusahaan untuk mengambil dua pilihan: beradaptasi atau mati. Setiap tahun teknologi berubah, penghasilan dan biaya ikut bertambah dan konsumen menuntut kualitas yang tinggi dan harga yang rendah,” papar Kiwi.
Di Cina, sebuah startup Apollo berkolaborasi dengan Neolix, menciptakan robot yang tampak seperti mobil yang bisa mengantarkan barang secara mandiri. Robot yang dilengkapi dengan kamera, tiga sensor LIDAR dengan 16 channel, dan satu sensor LIDAR tunggal ini awalnya berfungsi sebagai vending machine yang berkeliling dan patroli keamanan. Namun, sejak adanya wabah, robot ini bertugas mengangkut pasokan medis ke rumah sakit, membawakan makanan kepada orang-orang, dan menyemprotkan disinfektan di jalan-jalan.
Selain itu, Computer Science and Artificial Intelligence Laboratory (CSAIL) dari MIT, telah merancang robot yang mampu mendisinfeksi gudang seluas 2000 m2 hanya dalam waktu setengah jam dengan sinar UV-C khusus. Berdasarkan penelitian, sinar ini terbukti ampuh membunuh virus hingga 90%.
Melalui kamera dan sensor, robot dengan kecepatan 0,35 km/jam ini dapat memetakan objek dan ruangan, kemudian berjalan dari satu titik ke titik lainnya sambil melakukan disinfeksi.
Maka melihat fakta tersebut, inovasi robot akan banyak membantu manusia dalam menyelesaikan pekerjaan-pekerjaannya. Robot dengan basis kemampuan AI, Computer Science, dan Data Complex akan bekerja seperti halnya manusia yang lebih cepat, akurat, dan disiplin.