Pernahkah Kalian terpikir, mengapa Google tahu semua hal apa tentang kita? Dan bagaimana Google bisa menjawab semua yang Kita butuhkan? Barangkali ini tidak terlepas dengan teknologi yang dimiliki Google sebagai layanan mesin peramban (search engine). Raksasa teknologi ini sebenarnya memiliki segudang teknologi untuk menterjemahkan apa yang ada dalam pikiran pengguna saat melakukan pencarian.
Dikutip dari laman mediaindonesia.com, Google sebetulnya belum seratus persen dapat memahami semua hal yang dimaksud oleh pengguna. Saat ini belum ada sistem atau mesin yang benar-benar dapat menterjemahkan kemauan atau maksud dari yang diinginkan oleh pengguna melalui bahasa atau kata di pencarian.
Perwakilan Google di Indonesia menuturkan untuk melakukan pengembangan terhadap mesin pencarian mutakhir bagi pengguna, maka Google mengembangkan sistem algoritma baru yang diberi nama Bidirectional Encoder Representations from Transformers (BERT). BERT merupakan terobosan besar yang dilakukan oleh perusahaan asal Amerika Serikat tersebut sebelum memperkenalkan RankBrain yang telah digunakan. BERT merupakan teknik baru yang diterapkan untuk menyediakan informasi. Sistem ini baru diaplikasikan secara global pada tahun 2019. Tak seperti dulu ketika mesin hanya dapat memahami pencarian berbasis kata, BERT dapat memahami konteks yang ditelusuri berdasarkan keterhubungan antarkata yang dituliskan pengguna.
Di samping itu, BERT juga dapat memahami satu dari 10 pencarian dalam Bahasa Inggris. Dari pengembangan teknologi ini nantinya BERT memiliki kemampuan memahami 25 bahasa termasuk bahasa Indonesia. Hal ini untuk membantu apa yang diinginkan pengguna. Sebabnya, banyak pengguna juga hadir untuk mengikuti isu yang sedang hangat diperbincangkan dengan penggunaan miliaran kata kunci (keywords), yang tentunya berangkat dari berbagai macam bahasa yang ada di seluruh penjuru dunia.
BERT sendiri dikembangkan melalui teknik open source berbasis jaringan neural alami untuk bahasa atau Natural Language Processing (NLP). Sistem NLP memiliki kemampuan untuk menganalisis bahasa sehingga Google dapat membuat model penyempurnaan dari bahasa Inggris dan menerapkannya ke bahasa lain. Meskipun begitu, masih terus mengembangkan inovasi teknologinya sebab relevansi dari pencarian dirasa bukan satu-satunya kemajuan yang dilakukan oleh Google.
Saat ini pun Google tengah melakukan perubahan kembali terhadap perangkat keras yang dimiliki untuk mencapai kemajuan. Maka dari itu, Google kemudian memilih untuk mengembangkan dan menggunakan superkomputer terbaru yaitu Cloud TPU v3 Pods
Jika sebelumnya Google telah memiliki teknologi BERT dan pengembangan Cloud TPU v3 Pods untuk penyediaan informasi yang lebih luas dari semua hal yang dipikirkan oleh pengguna, maka bagaimana Google bisa mengumpulkan data tentang penggunanya? Hal ini tentu akan membuat Google tahu banyak mengenai penggunanya.
Perusahaan Google mendapatkan informasi melalui berbagai layanan yang mereka sediakan. Google mendapatkan data dari layanan yang dipakai oleh user. Berikut beberapa layanan yang sering dipakai, diantaranya:
Gmail. Aplikasi ini merupakan layanan surel milik Google. Pengguna dapat mengakses Gmail dalam bentuk surat web HTTPS, protokol POP3 atau IMAP4. Tentunya saat mendaftar, Anda akan memasukan identitas diri mulai dari nama, alamat, nomor ponsel dan sebagainya.
Google Maps. Aplikasi ini berfungsi mengumpulkan data tentang lokasi hingga tempat yang pernah dikunjungi. Google dapat memperoleh akses data ini ketika pengguna aktifkan navigasi dan Global Positioning System (GPS).
Google Chrome. Layanan ini merupakan web browser yang paling banyak digunakan di dunia. Saat menggunakan Chrome, Google akan menyimpan semua data tentang situs yang pernah dikunjungi pengguna.
Google Search. Layanan ini merupakan mesin pencarian yang akan mengumpulkan riwayat (history) setiap pencarian (search) yang dilakukan pengguna di web.
Google Drive. Layanan ini mengumpulkan mengenai semua data-data yang disimpan pengguna di Google Drive. Google Drive akan terafiliasi dengan Gmail yang dimiliki.
Selain yang diatas tentu masih banyak layanan lain yang dipergunakan Google untuk menghimpun data Anda seperti Youtube, Android, Google Foto, dan sebagainya. Oleh karenanya, Anda bisa meningkatkan perhatian dan kesadaran akan data pribadi sehingga data tersebut tidak digunakan untuk hal-hal yang tidak diinginkan.