“Jika ingin menghancurkan sebuah bangsa dan peradaban, hancurkan buku-bukunya. Maka pastilah bangsa itu akan musnah.”
Kutipan Milan Kundera ini mungkin benar adanya. Buku adalah sumber ilmu dan informasi sejarah tentu mewariskan banyak pemikiran yang mengubah peradaban manusia.
Sejatinya, dari sebuah buku manusia dapat mengenal dan mempelajari berbagai ilmu pengetahuan. Dan tanpa harus berkeliling dunia, manusia akan mengetahui banyak hal di berbagai negara hanya lewat membaca buku.
Membaca buku adalah satu mata rantai dari kegiatan menulis. Membaca-memahami-menulis. Tanpa membaca, tidak ada yang menulis. Begitu sebaliknya, tanpa menulis, maka tidak ada yang membaca.
Demi mendukung minat membaca generasi muda, UMG Idealab menghadirkan Bukku.id, sebuah aplikasi online dengan berbagai produk bacaan mulai fiksi maupun nonfiksi. CEO UMG Idealab, Kiwi Aliwarga, mengungkapkan bahwa minat membaca — baik melalui buku fisik maupun digital — adalah sebuah budaya yang harus dibina sejak awal karena kemajuan sebuah bangsa dimulai dari minat baca kaum muda untuk menambah wawasan dan pengetahuan di berbagai bidang ilmu.
“Lewat Bukku.id, kita ingin membuka pintu literasi selebar-lebarnya bagi generasi muda karena kami menyadari bahwa tingkat literasi remaja Indonesia masih sangat rendah dan hal ini cukup mengkhawatirkan bagi kemajuan mereka dan juga bangsa,” ungkap Kiwi.
Pada Hari Aksara Internasional di bulan September, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengumumkan bahwa berdasarkan peringkat Program Penilaian Pelajar Internasional atau Programme for International Student Assessment (PISA), anak Indonesia pada kelompok umur 15 tahun masih berada di peringkat 73 dunia. Selain faktor pentingnya peningkatan akses terhadap pendidikan dari usia dasar sampai menengah atas, akses terhadap bahan literasi yang bermutu dan tepat usia juga masih sangat rendah di Indonesia.
Data yang diolah PISA ini, menurut Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah Kemendikbud, Jumeri, adalah masalah yang yang masih ditemui di tanah air.
Menurut Dirjen Jumeri, tiga komponen yang diukur dengan indeks PISA adalah numerasi, sains, dan matematik. Dari jumlah total 79 negara yang terdaftar di lembaga ini, Indonesia meraih skor 371 atau peringkat 73 alias peringkat enam dari bawah.
Bukku.id merupakan platform literasi online yang menghubungkan penulis, penerbit, dan pembaca dengan mengoptimalkan penjualan buku, kekayaan intelektual, dan merchandise. Pengguna smartphone dapat mengakses informasi tentang produk buku dengan mengunduh aplikasi Bukku di Google Playstore atau IOS dan akun Instagram @bukku.id serta website bukku.id.
Bertepatan dengan bulan literasi, seharusnya kita bisa pergi mengunjungi perpustakaan atau toko buku untuk lebih banyak membaca. Pada tahun 2020 ini perayaan hari literasi memang jauh berbeda dari sebelumnya. Kali ini perayaan hari literasi mengangkat tema “Pengajaran dan pembelajaran literasi dalam krisis COVID-19”.
Semestinya, kita bisa merayakan hari literasi internasional dengan pergi ke perpustakaan dan membaca buku. Selain itu, kita juga bisa membacakan sebuah buku bagi anak-anak atau mengajarkan mereka untuk membaca dan menulis.
Dilansir dari laman badungkab.go.id, sebetulnya banyak sekali manfaat dari kebiasaan membaca buku. Selain mencerdaskan pikiran, ada beberapa manfaat positif lain bagi seseorang yang rajin membaca buku, diantaranya:
Manfaat pertama dari membaca buku yakni dapat menjaga otak manusia supaya tetap aktif dan berfungsi secara baik dan benar. Seperti halnya tubuh manusia, otak sendiri memerlukan latihan supaya tetap kuat dan sehat. Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa dengan membaca buku dapat merangsang mental bahkan dapat mencegah penyakit Alzheimer dan demensia.
Manfaat berikutnya dari membaca buku adalah dapat mengurangi stress. Dengan melakukan kegiatan membaca yang bisa dilakukan selama beberapa menit dapat membantu menekan perkembangan hormon stress seperti hormon kortisol. Membaca dapat membuat pikiran lebih santai dari aktivitas yang melelahkan selama seharian.
Selain itu, membaca buku juga dianggap dapat membawa ketenangan batin dan kedamaian pada perasaan seseorang. Membaca dapat menurunkan tekanan darah serta telah terbukti membantu orang yang menderita gangguan mood tertentu dan penyakit mental ringan.
Menambah wawasan dan pengetahuan adalah manfaat yang didapatkan dari membaca buku. Sejatinya, ilmu pengetahuan adalah hal yang paling berharga untuk manusia. Pengetahuan tidak akan mudah hilang dibandingkan dengan harta atau benda yang dimiliki.
Dengan membaca, maka kita akan mendapatkan berbagai informasi yang selama ini belum kita ketahui. Oleh karenanya, semakin banyak pengetahuan yang kita miliki, maka kita akan lebih siap untuk menghadapi tantangan hidup baik di masa sekarang maupun di masa-masa yang akan datang.
Seiring dengan kebiasaan membaca buku, maka semakin luas kosakata yang kita miliki. Hal ini karena ada banyak kata dan istilah yang mungkin belum pernah kita dengar selain saat kita membaca buku. Kosakata akan sangat kita butuhkan untuk dapat mengartikulasikan, membantu menyampaikan pendapat dengan bahasa yang lugas, serta dapat menambah rasa percaya diri pada saat berbicara dengan orang lain.
Manfaat penting lainnya membaca buku yaitu dapat meningkatkan kualitas otak dalam mengingat. Saat membaca, otak kita akan dilatih untuk mengingat berbagai hal seperti karakter, latar belakang, ambisi, sejarah, maupun berbagai macam unsur atau plot dari setiap alur cerita. Maka, setiap memori dapat membantu untuk menempa jalur otak serta memperkuatnya.
Selain itu, kebiasaan membaca juga dapat meningkatkan kinerja otak untuk berpikir dan berkonsentrasi. Ada banyak lagi manfaat membaca buku selain yang disebutkan diatas, diantaranya melatih keterampilan berpikir dan menganalisa, melatih untuk bisa menulis dengan baik dan mencegah penurunan fungsi kognitif otak.
Jadikan membaca buku sebuah kebutuhan kita setiap hari karena a book is a gift you can open again and again.