Beberapa tahun belakangan, bisnis retail di seluruh dunia sedang menghadapi cobaan berat. Dari berbagai riset menunjukan, pendapatan bisnis retail mengalami penurunan dan keberadaannya mulai tersisihkan dengan kemunculan e-commerce serta platform digital lain. Lalu, Apakah pelaku bisnis retail menutup bisnisnya atau tetap bertahan?
Masalah ini sebenarnya sudah diprediksi oleh banyak pakar. Jack Ma, pendiri Alibaba, menyebut Model New Retail menjadi solusi jual beli di masa depan. Model ini adalah penggabungan konsep belanja online dan offline yang saling mendukung. New Retail dirasa lebih tepat tanpa harus menyingkirkan keberadaan toko fisik yang sudah dibangun namun tetap beradaptasi dengan digitalisasi dunia bisnis.
Sederhananya, pelaku retail bisa membangun sendiri atau memasarkan produknya lewat e-commerce yang sudah berjalan. Konsep New Retail sendiri mesti didukung dengan alat pemasaran, sistem pembayaran, logistik dan komputasi cloud, hingga properti media dan hiburan. Oleh karena itu, akan tercipta model O2O (online-to-offline) dimana toko fisik mesti diberdayakan dengan dukungan teknologi digital.
Dan terpenting kunci dari model New Retail adalah gawai. Gawai menjadi alat penghubung penjualan online dengan konsumen. Gawai akan semakin membuat konsumen mudah melakukan pencarian, perbandingan, dan memberikan pengalaman.
Dengan kata lain, pelaku bisnis yang menerapkan konsep New Normal dapat merasakan banyak manfaat seperti optimalisasi aset, efisiensi operasional, sampai meningkatkan loyalitas pelanggan.