Geliat Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM) mulai mengalami perubahan. Arah perubahan terjadi pada penerapan sarana teknologi sebagai alat pemasaran untuk menjangkau pangsa pasar yang lebih luas. Demi keberlangsungan hidup, memang sudah waktunya para pelaku UMKM berinovasi dan mengubah mindset mereka dari pemahaman konvensional ke penerapan teknologi yang lebih baik.
Pada dasarnya, pelaku UMKM ini suka atau tidak suka harus mengikuti perkembangan zaman. Keadaan ini menuntut pelaku UMKM di tanah air, mesti beralih ke digital platform sebagai langkah efisien guna menjaring konsumen mereka yang lebih luas. Hal ini dapat dikatakan menjadi sebuah strategi pemasaran digital untuk menuju era ekonomi baru dengan apa yang disebut Ekonomi Digital.
Keberadaan UMKM faktanya berperan besar menyumbang pertumbuhan ekonomi bagi negara. Dari data Depkop.go.id pada 2017, terdapat kurang lebih 63 juta UMKM yang berkontribusi terhadap perekonomian di Indonesia dan UKM sudah berkontribusi sekitar 60 persen terhadap PDB negara. Data ini menunjukkan kuatnya kontribusi UMKM yang bahkan mengalahkan kontribusi perusahan-perusahaan besar yang ada.
Dari data tersebut, diketahui bahwa faktor yang mempengaruhi kontribusi besar oleh UMKM adalah pemanfaatan sarana teknologi, informasi, dan komunikasi. Kita tidak bisa menampik lagi tentang perubahan teknologi sekarang. Hampir setiap orang sudah memegang smartphone yang didalamnya tersambung dengan dunia digital. Di sana, menjadi arena luas tak terbatas untuk memasarkan apa saja produk yang dimiliki. Kita harus mampu berjalan beriringan antara dunia ekonomi dengan dunia digital.
“The Growth and Profit accumulated need to be based on the belief and action”
Kita tahu banyak kemudahan yang dirasakan ketika kita paham mengenai pemasaran digital. Banyak ruang bagi UMKM kita untuk menjangkau pangsa pasar baru lebih cepat seperti memanfaatkan platform e-commerce, social media, atau bekerjasama dengan perusahaan rintisan (startup).
Langkah awal yang kita butuhkan saat ini adalah mengedukasi para pelaku UMKM tentang cara penggunaan sarana digital secara efektif. Dalam hal ini, tanggung jawab bukan hanya ada di pemerintah tetapi partisipasi seluruh warga negara dibutuhkan.
Kita harus menemui, mengajak, dan membimbing mereka para pelaku UMKM tentang pemanfaatan sarana digital ini. Jangan mudah menyerah untuk mengajari meski sesulit apapun. Para UMKM ini bukan hanya berada di perkotaan saja tetapi juga banyak yang berada di pedesaan terpencil.
“Saya ngga tau ini berhasil apa nggak, tapi Saya percaya ini hal yang benar dan dibutuhkan”
Perlu kita cermati, bahwa dalam membangun ekosistem ekonomi digital saat ini butuh keseimbangan infrastruktur dan sumber daya manusianya. Sebagai pendiri UMG Idealab sebuah infrastruktur startup tentu membangun kualitas manusia adalah kewajiban utama disamping mengembangkan teknologi.
“My Core Business is People”
Selain itu, kita perlu meyakinkan kepada mereka para pelaku UMKM bahwa ekonomi digital sebagai peluang besar. Memperluas pasar berarti membuka peluang lebih keuntungan. Bermacam pelaku UMKM di sektor seperti pertanian, perkebunan, manufaktur dan turunannya membutuhkan inovasi radikal dibidang teknologi digital.
“Bisnis itu gampang, yang susah itu Lead dan Manage orang. Don’t believe too much to Story, Research and then Believe”
—Kiwi Aliwarga